Selasa, 31 Desember 2013

Desaku yang Dulu

      Pada saat usia saya 4 tahun saya pindah dari kota jakarta ke sebuah desa. udara yang sejuh dengan pemandangan hijau nan asri masih terpancar pada saat itu. Orang orang disana juga ramah tamah senang sekali berada disekita mereka yang bias menerima kami dengan cepat di sekitar mereka. Waktu itu karena aku baru pindah jadi tidak ada seorangpun yang saya kenal  namun seiring berjalannya waktu sayapun memiliki beberapa teman yang tigal berdekatan kami sangat kompak di antara mereka memang ada yang sudah dewasa namun kami bermain bersama. Disebuah desa mungkin belum banyak mainan seperti dikota namun permainan masa kanak kanak didesa sangat menyenangkan setiap hari menemui pengalaman baru. Hari hari saya dihiasi banyak sekali kesenangan bersama mereka bermain di sawah, mencari ikan di sungai, beternak domba, menghilangkan keringat dengan meminum air kelapa semuanya sangat menyenangkan.
       Beberapa tahun berlalu dan saatnya saya masuk sekolah dasar. Dengan berbekalkan sebuah buku,pensil yang di masukkan kedalam tas dan seragam berwarna merah putih saya berangkat bersama orang tua saya. Sesampainya disana saya duduk bersama teman teman saya dari desa yang sama beruntung juga memiliki teman yang sudah dikenal saat baru masuk sekolah karena bisa menghilangkan rasa canggung. Hari demi hari berlalu teman teman baru pun sudah mulai akrab. Setiap hari pergi kesekolah bersama sama orang dari desa yang memiliki tujuan yang sama,dan  perjalanan kesekolah tidak cukup jauh dan jalannya pun sudah bagus dan tidak jadi cukup ditempuh berjalan kakipun sampai. Terkadang sepulang sekolah kami melewati rute yang berbeda dari biasanya, yaa.. itung itung menjelajan desa sendiri biar lebih menantang., terkadang kami melewati sungai, nyasar nyasar kekebon orang (maksdunya sekalian nyolong buahnya), dan kadang kadang nompreng mobil bak yang sedang lewat, cukup banyak pengalaman di sekolah. Tahun demi tahun berlalu saya mulai kehilangan banyak teman, saya bersyukur karena saya cukup beruntung dilahirkan di keluarga yang serba berkecukupan dan bisa terus menuntut ilmu sampai saat ini dibandingkan teman teman saya yang tidak dapat melanjutkan sekolahnya, ada berbagai hal seperti tidak memiliki biaya, membantu orang tua bahkan malas pun bisa jadi alasan untuk tidak melanjutkan sekolah disana.
     Setiap setelah pulang sekolah biasanya saya bermain entah itu disawah, kejalan raya, dipasar ,atau kesungai, karena teman teman ada berbagai macam kalangan dan saya orangnya suka ikut ikutan jadi banyak sekali pengalaman yang pahit sampai yang manis. Penah saya jika liburan tiba bagun pagi pagi dan berangkat kepasar untuk ikut teman saya berjuan buah makanan bahkan kantong pelastik yang hasilnya buat nambah bambahin uang jajan sih. Desa ku memiliki banyak kemun lading tanah kosong sehingga pemainan apapun menjadi seru. Namun sekarang setelah belasan tahun berlalu semuanya berubah, desaku menjadi padat penduduk dan anak anak pun kebanyakan bermain di rumah nya masing masing. Jaman dulu berjalan kaki saat pergisekolah sangat menyenangkan karena udaranya yang sangat sejuk namu sekarang sudah jarang sekali pepohonan tinggi dan jalan kaki saat pergi sekolah aduuh panas + laper pastinya, saat dulu anak anak bermain pemainan yang mereka buat sendiri sedangkan sekarang wah wah anak anak dah sudah bermain tablet punya hp bahkan kesekolah kalo ga di anterin naek motor berarti meliburkan diri sendiri. Yaahh gitu den desa ku sekarang desa yang padat penduduk dan lading juga sawah sudah menjadi perumahan mewah.  SEKIAN.