Selasa, 29 November 2011

Aktualisasi Perwujudan Wawasan Nusantara memperkokoh Ketahanan Nasional dalam Pembangunan Menghadapi Era Globalisasi


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Kehidupan suatu bangsa dan negara senantiasa dipengaruhi oleh perkembengan lingkungan strategis. Karena itu, wawasan harus mampu memberikan inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis dan dalam mengejar kejayaan
Setiap negara berkembang atau negara yang sudah maju pasti ada hasrat atau keinginan untuk lebih berkembang lebih dari biasanya. Disini kita sebut Tujuan Nasional. Dalam upaya untuk mencapai Tujuan Nasional, setiap bangsa dan negara melakukan pembangunan dan pengembengan disetiap bidang.
Dalam melakukan pembangunan, secara langsung, dan gangguan, untuk itu suatu bangsa perlu memiliki ketahanan, daya tahan, keuletan, dan ketangguahan guna menghadapi tantangan, sehingga program pembengunan nasioanal dapat dilaksanakan dalam mancapai tujuan nasional. Maka dari itulah bangsa dan negara tersebut harus bekerjasama melawan rintangan sekecil apapun dan sebesar apapun. Karena dari kerjasama itulah suatu Persatuan Nasional akan terlihat.
Pentingnya ketehanan Nasional dalam pembangunan suatu Negara adalah supaya Negara tersebut kuat kokoh dalam menghadapi persaingan di era globalisasi sehingga kita perlu mengkaji dan membahas tentang ini di karenakan pentingnya materi tersebut bagi Negara kita yang merupakan tujuan dari mata pelajaran kewarganegaraan ini.
Hal yang juga tak kalah penting adalah pembangunan suatu Negara juga harus di imbangi dengan sumber daya manusia yang baik yang mengetahui banyak tentang wawasan nusantara serta keamanan dan ketehanan Negara supaya tidak hanya membangun tapi juga memberikan suatu kemajuan kedepannya agar suatu Negara bisa tetap kokoh.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan Tujuan membuat tulisan ilmiah ini adalah memperlihatkan atau memberikan pengetahuan kepada kita semua bahwa apakah wawasan nasional itu, perlunya pengetahuan wawasan nasional guna mempertahankan ketahanan nasional, apakah yang harus kita perbuat dalam mencapai tujuan nasional itu, dan cara-cara lain dalam menghadapi era globalisasi. Serta member kita pengetahuan yang luas tentang wawasan Nasional serta pentingnya peran ketahanan Nasional di ere globalisasi ini supaya nanti Negara kita dapat berdiri dengan kokoh.
Dan dengan membahas ini juga kita akan lebih mengetahui, apa itu wawasan nasional, bagaimana cara menghadapi era globalisasi, serta mengerti tentang ketahanan nasional serta kegunaannya untuk masalah pembangunan bangsa kita supaya tidak mudah untuk di jatuhkan dan dapat tetap kokoh dalam menghadapi era globalisasi yang semakin sulit dan semakin maju ini.
1.3 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam tulisan ilniah ini adalah seluruh aspek yang bersangkutan di negeri kita ini, yaitu:
1. Aspek Ideologi yang meliputi Ideologi dunia dan Ideologi Pancasila.
2. Aspek Politik yang meliputi Politik luar negeri dan Politik dalam negeri.
3.Aspek Ekonomi yang meliputi Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan ekonomi.
4. Aspek Sosial Budaya yang meliputi Struktur Sosial Dan Kondisi Budaya di Indonesia serta Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan sosial budaya.
5. Aspek Pertahanan keamanan yang meliputi Pokok-pokok Pertahanan Keamanan dan Keamanan serta Postur kekuatan Pertahanan Keamanan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu belum termasuk dari ruang lingkup dari tulisan ilmiah ini.

BAB II
AKTUALISASI PERWUJUDAN WAWASAN NUSANTARA
2.1 ASPEK IDEOLOGI
Ideologi merupakan suatu adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah ‘aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan. Jadi ideologi itu merupakan ide dari seluruh bangsa dan berfungsi sebagai tameng dalam menghadapi hambatan dan gangguan dari luar maupun dari dalam dan dalam skala kecil maupun besar dan secara langsung maupun tidak langsung. Keampuhan suatu ideologi tergantung pada rangkaian pada rangkaian nilai yang dikandungnya, yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi dan kehidupan manusia.
A. Macam Ideologi :
a. Ideologi Dunia
1. Liberalisme (Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik dalam hak manusia dari dia lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Paham Liberalisme ini mengandung makna yang berarti kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Paham liberalisme juga selalu mengaitkan aliran pikirannya dengan hak asasi manusia yang menyebabkan paham tersebut memiliki daya tarik yang kuat dikalangan masyarakat tertentu( aliran pikiran perseorangan/individu diajarkan oleh Thomas Hobes, John Locke, Jean Jaques Rousseau, Herbert Spencer, dan Harold J Laski)


2. Komunis (Class Theory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan atau mempertahankan komunisme.
Sesuai dengan aliran pikiran yang melandasi komunisme, dalam upaya merebut atau mempertahankan kekuasaan komunisme akan:
1. Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta manghalalkan cara untuk mencapai tujuan.
2. Ajaran Komunisme bersifat atheisme( tidak percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa)
3. Masyarakat komunis adalah masyarakat yang tidak dibatasi oleh kesadaran nasional.
4. Masyarakat komunis yang dicita-citakan adalah masyarakat tanpa kelas.
3. Paham Agama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
b. Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang tertuang pada alinea keempatdalam UUD 1945 yang terdiri dari sila-sila sebagai berikut:
1. Ketuhanan Ynag Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
            Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya. Ketahanan ideologi diartikan sebagai tameng dalam menghadapi hambatan dan gangguan yang berasal dari dalam maupun luar, dalam skala kecil atau besar dan secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideology bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut. Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
1.    Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
2.    Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
3.    Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
4.    Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.
5.    Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme
6.    Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain
2.2 ASPEK POLITIK
Ketahanan politik diartikan sebagai tameng dalam menghadapi hambatan dan gangguan yang berasal dari dalam maupun luar, dalam skala kecil atau besar dan secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara Indonesia.
Politik di Indonesia :
1. Politik dalam Negeri
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system yang unsur-unsurnya:
a.    Struktur Politik
Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masayrakat dan sekaligus wadah dalam menjaring atau pengkaderan pimpinan nasional.
b.    Proses Politik
Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.

c.    Budaya Politik
Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplin nasional.
d.    Komunikasi Politik
Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional.
2. Politik Luar Negeri
Politik Luar Negeri Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas yaitu Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Aktif yaitu Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.
Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD ’45 ketahanan pada aspek politik dalam negeri adalah. Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
Ketahanan pada aspek politik luar negeri = meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.
2.3 ASPEK EKONOMI
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai tameng dalam menghadapi hambatan dan gangguan yang berasal dari dalam maupun luar, dalam skala kecil atau besar dan secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ekonomi bangsa dan negara Indonesia.
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi memerlukan pembinaan sebagai berikut:
  1. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui eknomi kerakyatan
  2. Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free fight liberalism, etatisme, dan monopoli ekonomi
  3. Pembangunan ekonomi merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan
  4. Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasilnya dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian pembangunan antarwilayah dan antar sektor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan ekonomi.
· Bumi dan sumber daya alam.
· Modal.
· Industrialisasi.
· Teknologi
· Hubungan ekonomi luar negeri
· Prasarana
· Manajemen
Dengan demikian ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa berlandaskan pancasila yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta menciptakan kemandirian perekonomian nasioanal dengan daya saing yang tinggi.
Perekonomian:
1. Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa
2. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
Perekonomian Indonesia menurut Pasal 33 UUD ’45 adalah:
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan. Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat. Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang menunjang, antara lain:
1.    Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata.
2.    Ekonomi Kerakyatan Menghindari:
a)    Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.
b)    Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
c)    Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.
3.    Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan jasa.
4.    Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
5.    Pemerataan pembangunan.
6.    Kemampuan bersaing.

2.4 ASPEK SOSIAL DAN BUDAYA
1. Struktur Sosial dan Budaya di Indonesia
Sosial Budaya terdiri dari dua kata dimana pada masing-masing kata tersebut mempunyai arti bahwa, Sosial adalah Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Sedangkan Budaya yaitu Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing. Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya. Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:                                                                                          
§ Religius
§ Kekeluargaan
§ Hidup seba selaras
§ Kerakyatan

Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan bidang sosial budaya
a. Tradisi
b. Pendidikan
c. Kepemimpinan nasional
d. Tujuan nasional
e. Kepribadian nasional

2.5 ASPEK PERTAHANAN KEAMANAN
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
  1. Struktur kekuatan
  2. Tingkat kemampuan
  3. Gelar kekuatan
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu:
  1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta pencapaian tujuan nasional.
  2. Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
  3. Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:
  • Menegakkan HAM
  • Demokrasi
  • Penegakan hukum
  • Lingkungan hidup
Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi, yang terbagi menjadi sebagai berikut :
1.    Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat.
2.   Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS
3.     Komponen pendukung sumber daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang.
ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Asas-asas Ketahanan Nasional Indonesia terdiri atas:
1. Kesejahteraan dan keamanan
2. Komprehensif Integral (Menyeluruh Terpadu)
3. Mawas kedalam dan keluar
4. Kekeluargaan

SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Sifat Ketahanan Nasional Indonesia terdiri atas:
1.    Mandiri adalah Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian. Kemandirian merupakan prasyarat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
2.    Dinamis adalah Berubah tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategis.
3.    Wibawa adalah Pembinaan ketahanan nasional yang berhasil akan meningkatkan kemampuan bangsa dan menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.
4.    Konsultasi dan Kerjasama adalah Sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan.

1.  Pokok-pokok Pengetahuan Pertahanan dan Keamanan.
2.  Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia.
3.  Postur Kekuatan Pertahanan Dan Keamanan.
4.  Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan. Ketahanan Pertahanan dan Keamanan yang diinginkan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat.
5.  Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia. Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan Ketahanan Nasional yang mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya. dan pertahanan keamanan.
 

Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan

1.  Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara
2.   Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan
3.   Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan dimanfaatkan untuk menjamin pertahanan dan stabilitas keamanan
4.   Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan
5.  Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat mungkin harus dihasilkan oleh industri dalam negeri, pengadaan dari luar negeri dilakukan karena terpaksa dimana indutri dalam negeri masih terbatas kemampuannya.

Dengan demikian, Ketahanan Pertahanan dan Keamanan yang diinginkan adalah kondisi daya tangkal bangsa dilandasi oleh kesadaran bela Negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan memelihara stabilitas Pertahanan dan Keamanan.  
                                                                          BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa, wawasan nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan.
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
• Aspek alamiah (Statis)
1. Geografi
2. Kependudukan
3. Sumber kekayaan alam
• Aspek sosial (Dinamis)
1. Aspek Ideologi
2. Aspek Politik
3. Aspek Ekonomi
4. Aspek Sosial budaya
5. Aspek Ketahanan keamanan
3.2 SARAN
Pertahanan dan keamanan Nasional yang semakin mendapat tantangan di era globalisasi saat ini sangat perlu di waspadai oleh seluruh warga Negara Indonesia. Karena bisa aja dapat memperpecah persatuan dan kesatuan bangsa. Maka dari itu perlunya sosialisasi dan komunikasi di masyarakat agar dapat mempererat rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini dapat dijadikan senjata dalam menjawab tantangan yang diberikan dunia pada saat era globalisasi ini.


















DAFTAR PUSAKA
Malik Moesadin.Ir, M.SI . 2011. Pendidikan kewarganegaraan.Jakarta