Pada saat usia saya 4 tahun saya pindah dari kota jakarta ke
sebuah desa. udara yang sejuh dengan pemandangan hijau nan asri masih terpancar
pada saat itu. Orang orang disana juga ramah tamah senang sekali berada
disekita mereka yang bias menerima kami dengan cepat di sekitar mereka. Waktu itu
karena aku baru pindah jadi tidak ada seorangpun yang saya kenal namun seiring berjalannya waktu sayapun memiliki
beberapa teman yang tigal berdekatan kami sangat kompak di antara mereka memang
ada yang sudah dewasa namun kami bermain bersama. Disebuah desa mungkin belum
banyak mainan seperti dikota namun permainan masa kanak kanak didesa sangat
menyenangkan setiap hari menemui pengalaman baru. Hari hari saya dihiasi banyak
sekali kesenangan bersama mereka bermain di sawah, mencari ikan di sungai,
beternak domba, menghilangkan keringat dengan meminum air kelapa semuanya
sangat menyenangkan.
Beberapa tahun berlalu dan saatnya saya masuk sekolah dasar.
Dengan berbekalkan sebuah buku,pensil yang di masukkan kedalam tas dan seragam
berwarna merah putih saya berangkat bersama orang tua saya. Sesampainya disana saya
duduk bersama teman teman saya dari desa yang sama beruntung juga memiliki
teman yang sudah dikenal saat baru masuk sekolah karena bisa menghilangkan rasa
canggung. Hari demi hari berlalu teman teman baru pun sudah mulai akrab. Setiap
hari pergi kesekolah bersama sama orang dari desa yang memiliki tujuan yang
sama,dan perjalanan kesekolah tidak
cukup jauh dan jalannya pun sudah bagus dan tidak jadi cukup ditempuh berjalan
kakipun sampai. Terkadang sepulang sekolah kami melewati rute yang berbeda dari
biasanya, yaa.. itung itung menjelajan desa sendiri biar lebih menantang.,
terkadang kami melewati sungai, nyasar nyasar kekebon orang (maksdunya sekalian
nyolong buahnya), dan kadang kadang nompreng mobil bak yang sedang lewat, cukup
banyak pengalaman di sekolah. Tahun demi tahun berlalu saya mulai kehilangan
banyak teman, saya bersyukur karena saya cukup beruntung dilahirkan di keluarga
yang serba berkecukupan dan bisa terus menuntut ilmu sampai saat ini
dibandingkan teman teman saya yang tidak dapat melanjutkan sekolahnya, ada
berbagai hal seperti tidak memiliki biaya, membantu orang tua bahkan malas pun
bisa jadi alasan untuk tidak melanjutkan sekolah disana.
Setiap setelah pulang sekolah biasanya saya bermain entah
itu disawah, kejalan raya, dipasar ,atau kesungai, karena teman teman ada
berbagai macam kalangan dan saya orangnya suka ikut ikutan jadi banyak sekali
pengalaman yang pahit sampai yang manis. Penah saya jika liburan tiba bagun
pagi pagi dan berangkat kepasar untuk ikut teman saya berjuan buah makanan
bahkan kantong pelastik yang hasilnya buat nambah bambahin uang jajan sih. Desa
ku memiliki banyak kemun lading tanah kosong sehingga pemainan apapun menjadi
seru. Namun sekarang setelah belasan tahun berlalu semuanya berubah, desaku
menjadi padat penduduk dan anak anak pun kebanyakan bermain di rumah nya masing
masing. Jaman dulu berjalan kaki saat pergisekolah sangat menyenangkan karena
udaranya yang sangat sejuk namu sekarang sudah jarang sekali pepohonan tinggi
dan jalan kaki saat pergi sekolah aduuh panas + laper pastinya, saat dulu anak
anak bermain pemainan yang mereka buat sendiri sedangkan sekarang wah wah anak
anak dah sudah bermain tablet punya hp bahkan kesekolah kalo ga di anterin naek
motor berarti meliburkan diri sendiri. Yaahh gitu den desa ku sekarang desa
yang padat penduduk dan lading juga sawah sudah menjadi perumahan mewah. SEKIAN.