BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Kehidupan suatu bangsa dan negara
senantiasa dipengaruhi oleh perkembengan lingkungan strategis. Karena itu,
wawasan harus mampu memberikan inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi
berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis dan
dalam mengejar kejayaan
Setiap negara berkembang atau negara
yang sudah maju pasti ada hasrat atau keinginan untuk lebih berkembang lebih
dari biasanya. Disini kita sebut Tujuan Nasional. Dalam upaya untuk mencapai
Tujuan Nasional, setiap bangsa dan negara melakukan pembangunan dan
pengembengan disetiap bidang.
Dalam melakukan pembangunan, secara
langsung, dan gangguan, untuk itu suatu bangsa perlu memiliki ketahanan, daya
tahan, keuletan, dan ketangguahan guna menghadapi tantangan, sehingga program
pembengunan nasioanal dapat dilaksanakan dalam mancapai tujuan nasional. Maka
dari itulah bangsa dan negara tersebut harus bekerjasama melawan rintangan
sekecil apapun dan sebesar apapun. Karena dari kerjasama itulah suatu Persatuan
Nasional akan terlihat.
Pentingnya ketehanan Nasional dalam
pembangunan suatu Negara adalah supaya Negara tersebut kuat kokoh dalam
menghadapi persaingan di era globalisasi sehingga kita perlu mengkaji dan
membahas tentang ini di karenakan pentingnya materi tersebut bagi Negara kita
yang merupakan tujuan dari mata pelajaran kewarganegaraan ini.
Hal yang juga tak kalah penting adalah pembangunan
suatu Negara juga harus di imbangi dengan sumber daya manusia yang baik yang
mengetahui banyak tentang wawasan nusantara serta keamanan dan ketehanan Negara
supaya tidak hanya membangun tapi juga memberikan suatu kemajuan kedepannya
agar suatu Negara bisa tetap kokoh.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan Tujuan membuat tulisan
ilmiah ini adalah memperlihatkan atau memberikan pengetahuan kepada kita semua
bahwa apakah wawasan nasional itu, perlunya pengetahuan wawasan nasional guna
mempertahankan ketahanan nasional, apakah yang harus kita perbuat dalam
mencapai tujuan nasional itu, dan cara-cara lain dalam menghadapi era
globalisasi. Serta member kita pengetahuan yang luas tentang wawasan Nasional
serta pentingnya peran ketahanan Nasional di ere globalisasi ini supaya nanti
Negara kita dapat berdiri dengan kokoh.
Dan dengan membahas ini juga kita
akan lebih mengetahui, apa itu wawasan nasional, bagaimana cara menghadapi era
globalisasi, serta mengerti tentang ketahanan nasional serta kegunaannya untuk
masalah pembangunan bangsa kita supaya tidak mudah untuk di jatuhkan dan dapat
tetap kokoh dalam menghadapi era globalisasi yang semakin sulit dan semakin
maju ini.
1.3 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam tulisan ilniah ini adalah seluruh aspek yang
bersangkutan di negeri kita ini, yaitu:
1. Aspek
Ideologi yang meliputi Ideologi dunia dan Ideologi Pancasila.
2. Aspek
Politik yang meliputi Politik luar negeri dan Politik dalam negeri.
3.Aspek
Ekonomi yang meliputi Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan ekonomi.
4. Aspek Sosial
Budaya yang meliputi Struktur Sosial Dan Kondisi Budaya di Indonesia serta
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan sosial budaya.
5. Aspek
Pertahanan keamanan yang meliputi Pokok-pokok Pertahanan Keamanan dan Keamanan
serta Postur kekuatan Pertahanan Keamanan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu belum termasuk dari ruang
lingkup dari tulisan ilmiah ini.
BAB II
AKTUALISASI PERWUJUDAN WAWASAN NUSANTARA
2.1 ASPEK IDEOLOGI
Ideologi merupakan suatu adalah
kumpulan ide atau gagasan atau aqidah ‘aqliyyah (akidah yang sampai melalui
proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan. Jadi ideologi
itu merupakan ide dari seluruh bangsa dan berfungsi sebagai tameng dalam
menghadapi hambatan dan gangguan dari luar maupun dari dalam dan dalam skala
kecil maupun besar dan secara langsung maupun tidak langsung. Keampuhan suatu
ideologi tergantung pada rangkaian pada rangkaian nilai yang dikandungnya, yang
dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi dan kehidupan manusia.
A. Macam Ideologi :
a. Ideologi Dunia
1. Liberalisme (Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum
(legal society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam
masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik dalam hak manusia dari dia
lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Paham Liberalisme ini
mengandung makna yang berarti kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut
kebebasan individu secara mutlak. Paham liberalisme juga selalu mengaitkan
aliran pikirannya dengan hak asasi manusia yang menyebabkan paham tersebut
memiliki daya tarik yang kuat dikalangan masyarakat tertentu( aliran pikiran
perseorangan/individu diajarkan oleh Thomas Hobes, John Locke, Jean Jaques
Rousseau, Herbert Spencer, dan Harold J Laski)
2. Komunis (Class Theory)
Negara adalah susunan golongan
(kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan borjuis menindas golongan proletar
(buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik
untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya
merebut kekuasaan atau mempertahankan komunisme.
Sesuai
dengan aliran pikiran yang melandasi komunisme, dalam upaya merebut atau
mempertahankan kekuasaan komunisme akan:
1. Menciptakan
situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta manghalalkan
cara untuk mencapai tujuan.
2. Ajaran
Komunisme bersifat atheisme( tidak percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa)
3. Masyarakat
komunis adalah masyarakat yang tidak dibatasi oleh kesadaran nasional.
4. Masyarakat
komunis yang dicita-citakan adalah masyarakat tanpa kelas.
3. Paham Agama
Negara membina kehidupan keagamaan
umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam
kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
b. Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali
(kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang tertuang
pada alinea keempatdalam UUD 1945 yang terdiri dari sila-sila sebagai berikut:
1. Ketuhanan
Ynag Maha Esa.
2. Kemanusiaan
yang adil dan beradab.
3. Persatuan
Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Kelima
sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan
pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya. Ketahanan
ideologi diartikan sebagai tameng dalam menghadapi hambatan dan gangguan yang
berasal dari dalam maupun luar, dalam skala kecil atau besar dan secara
langsung maupun tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan
ideology bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan
kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten
dan berlanjut.
Ketahanan ideologi diartikan
sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan
yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin
kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut. Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut. Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
1.
Pengamalan Pancasila secara
obyektif dan subyektif.
2.
Pancasila sebagai ideologi
terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan
mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
3.
Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara
terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya
untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
4.
Contoh para pemimpin
penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat
mendasar.
5.
Pembangunan seimbang antara fisik
material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan
sekularisme
6. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara
mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain
2.2 ASPEK POLITIK
Ketahanan politik diartikan sebagai
tameng dalam menghadapi hambatan dan gangguan yang berasal dari dalam maupun
luar, dalam skala kecil atau besar dan secara langsung maupun tidak langsung
dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara
Indonesia.
Politik di
Indonesia :
1. Politik dalam Negeri
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD ’45
yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam
satu system yang unsur-unsurnya:
a. Struktur
Politik
Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk
kepentingan masayrakat dan sekaligus wadah dalam menjaring atau pengkaderan
pimpinan nasional.
b. Proses Politik
Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai
kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan
penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.
c. Budaya Politik
Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat
dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara
sadar dan rasional melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai
dengan disiplin nasional.
d. Komunikasi
Politik
Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi
maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional.
2. Politik Luar Negeri
Politik Luar Negeri Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas yaitu Indonesia tidak memihak
pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa. Aktif yaitu Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat
reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.
Untuk mewujudkan ketahanan aspek
politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila
UUD ’45 ketahanan pada aspek politik dalam negeri adalah. Sistem pemerintahan
yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan
pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam
masyarakat.
Ketahanan pada aspek politik luar
negeri = meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan
meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan
kemampuan dan demi kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak
dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan
mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia
baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi
kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak
WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.
2.3 ASPEK EKONOMI
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai
tameng dalam menghadapi hambatan dan gangguan yang berasal dari dalam maupun luar,
dalam skala kecil atau besar dan secara langsung maupun tidak langsung dalam
rangka menjamin kelangsungan kehidupan ekonomi bangsa dan negara Indonesia.
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi memerlukan pembinaan sebagai berikut:
- Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran
dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara
melalui eknomi kerakyatan
- Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free fight liberalism,
etatisme, dan monopoli ekonomi
- Pembangunan
ekonomi merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan
- Pemerataan
pembangunan dan pemanfaatan hasilnya dengan memperhatikan keseimbangan dan
keserasian pembangunan antarwilayah dan antar sektor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan ekonomi.
· Bumi dan
sumber daya alam.
· Modal.
· Industrialisasi.
· Teknologi
· Hubungan
ekonomi luar negeri
· Prasarana
· Manajemen
Dengan demikian ketahanan ekonomi
adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa berlandaskan pancasila yang mampu
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta menciptakan
kemandirian perekonomian nasioanal dengan daya saing yang tinggi.
Perekonomian:
1. Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa
2. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
1. Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa
2. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
Perekonomian Indonesia menurut Pasal 33 UUD ’45
adalah:
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti
setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan
roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam
perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh
pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut
sebagai sistem perekonomian kerakyatan. Wujud
ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan
mewujudkan kemampuan rakyat. Untuk
mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang
menunjang, antara lain:
1. Sistem
ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan
merata.
2. Ekonomi
Kerakyatan Menghindari:
a)
Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku
ekonomi yang kuat.
b)
Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit
ekonomi diluar sektor negara.
c)
Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan
dengan cita-cita keadilan sosial.
3. Struktur
ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan
jasa.
4. Pembangunan
ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan anggota
masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
5. Pemerataan
pembangunan.
6. Kemampuan
bersaing.
2.4 ASPEK SOSIAL DAN BUDAYA
1. Struktur
Sosial dan Budaya di Indonesia
Sosial Budaya terdiri dari dua kata
dimana pada masing-masing kata tersebut mempunyai arti bahwa, Sosial adalah
Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai
kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur
pemersatu. Sedangkan Budaya yaitu Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan
manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama
serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Kebudayaan diciptakan oleh faktor
organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan
sejarah. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal
segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya
asing. Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari
budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian
diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan
secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap
budaya lainnya. Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan
Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang
memiliki sifat-sifat dasar:
§ Religius
§ Kekeluargaan
§ Hidup seba
selaras
§ Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya
tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian
nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan
sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal
penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan bidang sosial budaya
a. Tradisi
b. Pendidikan
c. Kepemimpinan
nasional
d. Tujuan
nasional
e. Kepribadian
nasional
2.5 ASPEK PERTAHANAN KEAMANAN
Ketahanan pertahanan dan keamanan
diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan,
menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar
maupun dari dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan
identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin
dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh
rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan
negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya
serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk
ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
- Struktur
kekuatan
- Tingkat
kemampuan
- Gelar
kekuatan
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional
setiap warga negara Indonesia perlu:
- Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik
yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam
untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta pencapaian tujuan nasional.
- Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
- Wujud
ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis,
mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan
negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Gejolak
dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang
campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:
- Menegakkan HAM
- Demokrasi
- Penegakan hukum
- Lingkungan hidup
Mengingat
keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan
kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan
keamanan melalui pendekatan misi yaitu untuk melindungi diri sendiri dan tidak
untuk kepentingan invasi, yang terbagi menjadi sebagai berikut :
1. Perlawanan
bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan
rakyat.
2. Perlawanan tidak bersenjata = Ratih
sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS
3. Komponen
pendukung sumber daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan
masyarakat terhadap bencana perang.
ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIAAsas-asas Ketahanan Nasional Indonesia terdiri atas:
1. Kesejahteraan dan keamanan
2. Komprehensif Integral (Menyeluruh Terpadu)
3. Mawas kedalam dan keluar
4. Kekeluargaan
SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Sifat Ketahanan Nasional Indonesia terdiri atas:
1.
Mandiri adalah Percaya pada kemampuan dan kekuatan
sendiri bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian. Kemandirian
merupakan prasyarat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
2.
Dinamis adalah Berubah tergantung pada situasi dan
kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategis.
3.
Wibawa adalah Pembinaan ketahanan nasional yang
berhasil akan meningkatkan kemampuan bangsa dan menjadi faktor yang
diperhatikan pihak lain.
4.
Konsultasi dan Kerjasama adalah Sikap konsultatif
dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral
dan kepribadian bangsa.
Pengaruh
Aspek Pertahanan dan Keamanan.
1. Pokok-pokok Pengetahuan Pertahanan
dan Keamanan.
2. Pertahanan dan keamanan Indonesia
adalah kemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan
mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa dan negara kesatuan republik
Indonesia.
3. Postur Kekuatan Pertahanan Dan
Keamanan.
4. Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan
Keamanan. Ketahanan Pertahanan dan Keamanan
yang diinginkan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi oleh
kesadaran bela negara seluruh rakyat.
5. Keberhasilan Ketahanan Nasional
Indonesia. Kondisi kehidupan nasional merupakan
pencerminan Ketahanan Nasional yang mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya. dan pertahanan keamanan.
Ketahanan
pada Aspek Pertahanan dan Keamanan
1. Pertahanan dan keamanan harus dapat
mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara
2. Bangsa Indonesia cinta damai, akan
tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan
3. Pembangunan kekuatan dan kemampuan
pertahanan dan keamanan dimanfaatkan untuk menjamin pertahanan dan stabilitas
keamanan
4. Potensi nasional dan hasil-hasil
pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala ancaman dan
gangguan
5. Perlengkapan dan peralatan untuk
mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat
mungkin harus dihasilkan oleh industri dalam negeri, pengadaan dari luar negeri
dilakukan karena terpaksa dimana indutri dalam negeri masih terbatas
kemampuannya.
Dengan
demikian, Ketahanan Pertahanan dan Keamanan yang diinginkan adalah kondisi daya
tangkal bangsa dilandasi oleh kesadaran bela Negara seluruh rakyat dan
mengandung kemampuan memelihara stabilitas Pertahanan dan Keamanan.
BAB III
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas dapat
disimpulkan bahwa, wawasan nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia
terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi,
Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan.
Konsepsi ketahanan nasional akan
menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
• Aspek alamiah (Statis)
1. Geografi
2. Kependudukan
3. Sumber kekayaan alam
• Aspek sosial (Dinamis)
1. Aspek Ideologi
2. Aspek Politik
3. Aspek Ekonomi
4. Aspek Sosial budaya
5. Aspek Ketahanan keamanan
1. Geografi
2. Kependudukan
3. Sumber kekayaan alam
• Aspek sosial (Dinamis)
1. Aspek Ideologi
2. Aspek Politik
3. Aspek Ekonomi
4. Aspek Sosial budaya
5. Aspek Ketahanan keamanan
3.2 SARAN
Pertahanan dan keamanan Nasional
yang semakin mendapat tantangan di era globalisasi saat ini sangat perlu di
waspadai oleh seluruh warga Negara Indonesia. Karena bisa aja dapat memperpecah
persatuan dan kesatuan bangsa. Maka dari itu perlunya sosialisasi dan
komunikasi di masyarakat agar dapat mempererat rasa persatuan dan kesatuan
bangsa. Hal ini dapat dijadikan senjata dalam menjawab tantangan yang diberikan
dunia pada saat era globalisasi ini.
DAFTAR
PUSAKA
Malik
Moesadin.Ir, M.SI . 2011. Pendidikan
kewarganegaraan.Jakarta