1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah saluran untuk melakukan dan menerima pengaruh mekanisme
perubahan, alat untuk mendorong mempertinggi motivasi dan juga perantara serta
sarana dimana kemungkinan suatu organisasi mencapai tujuannya. Perilaku manusia
adalah cermin yang paling sederhana, agar perilaku sesuai dengan tujuan
organisasi., maka harus ada kesesuaian antara keinginan karyawan dengan
keinginan perusahaan. Pimpinan perusahaan dalam melakukan selalu mengadakan
komunikasi terhadap karyawan yang berwujud pemberian perintah atau intruksi,
bimbingan, penerangan, laporan dan sebagainya. Adapun beberapa pendapat Pengertian
Komunikasi Menurut Para Ahli tentang pengertian komunikasi antara lain :
- Pendapat dari
Soewarno Handaya Ningrat: (Soewarno Handaya Ningrat. Pengantar Ilmu Studi
Dan Manajemen.CV Haji Masagung, Jakarta, 1980, hal 94)
Komunikasi adalah
proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama lain antara sesame
manusia. Proses interaksi atau hubungan satu sama lain yang dikehendaki oleh
seorang dengan maksud agar dapat diterima dan dimengerti antara sesamanya.
- Pendapat dari T.
Hani Handoko: (T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986, hal 272)
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau
informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut
melibatkan lebih dari sekedarkata-kata yang digunakan dalam percakapan,
tetapijuga ekspresi wajah, intonasi, titik putus tidak hanya memerlukan
transmisi data, tetapi bahwa tergantug pada ketrampilan- ketramilan
tertentu untuk membuat sukses pertukaran informasi.
- Pendapat dari
Sukanto Reksodiprojo (Sukanto Reksohadiprojo. Organisasi perusahaan, Edisi
11, BPFE, Yogyakarta, 1986,hal 176)
Komunikasi adalah usah mendorong orang lain untuk menginterprestasikan
pendapat seerti apa yang dikehendaki oleh orang yang mempunyai pendapat
tersebut serta diharapkan diperoleh titik kesamaan untuk pengertian.
Dari pendapat-pendapat tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama
lain antara sesama manusia baik langsung maupun tidak langsung.
2. Jenis Komunikasi
Untuk mengetahui komunikasi antara pimpinan perusahaan dengan karyawan
komunikasi dibedakan menjadi tiga menurut jenisnya: (Soejono Trimo, Analisis
Kepemimpinan Angkasa Bandung.1986)
a. Downward Communication
Koordinasi melalui rencana yang telah dibuat (by plan) yang dapat dikatakan
koordinasi itu mencapai bentuk komunikasi yang akhirnya berjalan kebawah.
Komunikasi ini bersifat satu arah dari pemimpin kepada bawahanya. Informasi
yang disampaikan meliputi antara lain, kebijaksanaan pemimpin, peraturan,
ketentuan yang harus diikuti oleh pekerja. jadwal kegiatan atau program dan
alokasi sumber-sumber.
Makin jelas atau pasti suatu kegiatan atau pekerjaan makin kurang
bimbingan atau pemrosesaninformasi yang diperlukan, sehingga pemimpin cukup
mengkoordinasikan pekerjaan bawahan melalui rencanakerja yang telah
disiapkan.
b. Upward Communication
Koordinasi melalui umpan balik (feed back), berarti komunikasi teratur keatas,
dari bawahan kepimpinan terutama dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang
bersifat teknis, pemimpin atau manajer sangat memerlukan input informasi yang
berupa laporan, saran dari bawahan untuk dapat mengkoordinasikan seluruh
kegiatan itu.
Adapun karakteristik umpan balik yang efektif antara lain:
a) Intensi
Umpan balik yang efektif jika diarahkan secara langsung untuk menyempurnakan
pelaksanaan pekerjaan dan lebih menjadikan pegawai sebagai harta milik
organisai yang paling berharga, umpan balik semacam ini tidak bersifat hal-hal
yang bersifat pribadi dan eharusnya tidak berkompromi dengan perasaan-perasaan
pribadi, harga diri dan cita-cita pribadi. Umpan balik yang positif hanyalah
mengurusi atau hanya diarahkan pada aspek-aspek pekerjaan pegawai.
b) Kekhususan
Umpan balik yang efektif dirancang untuk membekali penerima dengan informasi
yang khusus sehingga mereka apa yang harusnya dikerjakan untuk suatu situsi yang
benar.
c) Deskriptif
Efektifitas umpan balik dapat pula dilakukan dengan lebih bersifat dekriptif
dengan memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan pekerjaan.
d) Kemanfaatan
Umpan balik ini hendaknya mengandung informasi yang dapat dipergunakan oleh
pegawai atau pejabat untuk memperbaiki dan menyempurnakan pekerjaanya
e) Tepat Waktu
Umpan balik yang efektif terdapat pertimbangan-pertimbangan yang
memperhitungkan factor-faktor yang tepat
f) Kesiapan
Agar supaya umpan balik bisa efektif para pegawai hendaknya mempunyai kesiapan
untuk menerima umpan balik tersebut.
g) Kejelasan
Umpan balik bisa efektif jikalau dapat dimengerti secara jelas oleh penerima.
h) Validitas
Agar supaya umpan balik dapat efektif maka umpan balik tersebut hendaknya dapat
dipercaya dan syah.
c. Komunikasi Horizontal atau Diagonal
Koordinasi melalui interaksi lateral sebenarnya merupakan satu alur komunikasi
atau informasi yang sifatnya horizontal atau diagonal antar
departemen/unit-unit dalam organisasi.
Informasi dipakai pemimpin bilamana karakteristik tugas atau pekerjaan
itu mengandung derajat ketidak pastian yang tinggi.
Dalam kondisi tugas atau pekerjaan semacam ini pemimpin atau bawahan amat
membutuhkan pemrosesan informasi yang tinggi berkaitan enggan tugas atau
pekerjaan yang dilaksanakan, masukan-masukan tidak hanya dari kelompok atau
unit kerjanya sendiri, akan tetapi memerlukan pula informasi dari unit-unit
kerja lain dalam organisasi itu.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi
Untuk mencapai komunikasi yang efektif perlu diperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi. Adapun faktor-faktornya adalah sebagai berikut: (Onong Ichjana
Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan praktek, CV. Remaja Karya, Bandung. 1985)
- Komunikasi Harus Tepat
Waktu dan Tepat Sasaran
Ketepatan waktu dalam menyampaikan komunikasi harus betul-betul diperhatikan,
sebab apabila penyampaian komunikasi tersebut terlambat maka kemungkinan apa
yang disampaikan tersebut tidak ada manfaatnya lagi.
Selain komunikasi yang
disampaikan harus mudah dimengerti oleh penerima komunikasi, maka komunikasi
tersebut harus lengkap sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi penerima
komunikasi. Hal itu perlu ditekankan, sebab meskipun komunikasi mudah dimengerti
tetapi apabila komunikasi tersebut kurang lengkap, maka hal itu menimbulkan
keraguan bagi penerima komunikasi, sehingga pelaksanaan tidak sesuai denganapa
yang diinginkan.
- Komunikasi Perlu
Memperhatikan Situasi dan Kondisi
Dalam menyampaikan
suatu komunikasi, apalagi bilamana komunikasi yang harus disampaikan tersebut
merupakan hal-hal yang penting yang perlu pengertian secara mendalam, maka
faktor situasi dan kondisi yang tepat perlu diperhatikan. Apabila solusi dan
kondisi dirasakan kurang tepat , bilamana komunikasi yang akan disampaikan
tersebut dapat ditunda maka sebaiknya penyampaian komunikasi tersebut
ditangguhkan.
- Komunikasi
Perlu Menghindarkan Kata-kata Yang Tidak Enak
Agar komunikasi yang disampaikan mudah dimengerti dan diindahkan maka perlu
dihindarkan kata-kata yang kurang baik. Dengan kata-kata yang kurang enak ini
dimaksudkan adalah kata-kata yang dapat menyinggung perasaan penerima
informasi, meskipun dalam kamus hal itu tidak salah dn cukup jelas.
- Adanya Persuasi
Dalam Komunikasi
Seringkali manajer harus merubah sikap, tingkah laku dan perbuatan dari
orang-orangnya sesuai dengan yang diinginkan, untuk itu dalam pelaksanaan
komunikasi harus disertai dengan persuasi.
4. Hambatan Komunikasi
Kegagalan dalam berkomunikasi sering terjadi karena banyak hambatan-hambatan.
Salah satu hambatan yang ditimbulkan dari unsur manusia yang terlibat
didalamnya ialah karena persepsi yang berbeda. Dimanadalam persepsi ada
kecenderungan menghambat informasi baru, terutama jika informasi iti bertentangan
dengan apa yang diyakini. Persepsepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif
yang dialami oleh setiap orang didalam memakai informasi tentang lingkungannya,
lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.
5. Manfaat Komunikasi
Dalam komunikasi sangat dimungkinkan adanya hambatan . salah satu hambatan yang
ditimbulkan dari unsur manusia yang terlibat didalamnya karena persepsi yang
berbeda.
Tetapi apabila dapat menghilangkan hambatan atau setidaknya dapat memperkecil
hambatan tersebut, maka kemungkinan komunikasi yang dilaksanakan akan menjadi
lebih baik. apabila mampu melaksanakan komunikasi dengan baik, maka akan dapat
mengambil manfaatnya.manfaat komunikasi adalah sebagai berikut:
- Kelancaran
tugas-tugas lebih terjamin
- Biaya biaya dapat
ditekan
- Dapat
meningkatkan partisipasi
- Pengawasan dapat
dilakukan dengan baik
Pengertian
Komunikasi - Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris
communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata
communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua
orang atau lebih. Dalam definisinya secara khusus mengenai komunikasi itu
sendiri menurut Hovland adalah “proses mengubah perilaku orang lain”
(communication is the process to modify the behaviour of other individuals).
Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
Beberapa definisi komunikasi : (Emilia, dr. Ova, M.Med.Ed, Ph.D.,
SpOG. Dkk, 2006, Modul Pelatihan Keterampilan Presentasi, Yogyakarta:UGM
)
Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
Theodore M.
Newcomb:
“Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi
informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada
penerima”
Pengertian
Komunikasi Menurut Para Ahli
Carl I. Hovland:
“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)
menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku
orang lain (komunikan)”
Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
Everett M.
Rogers:
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada
suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”
Pengertian Komunikasi Menurut Para
Ahli
Harold
Lasswell:
Who Says What In Which Channel to Whom With What Effect? Atau Siapa
Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?
Komunikasi
terbagi dua yaitu verbal dan non verbal. Komunikasi
verbal yaitu suatu proses komunikasi dengan menggunakan simbol atau
lambang-lambang. Simbol-simbol yang digunakan selain sudah ada yang diterima
menurut konvensi internasional seperti simbol lalu-lintas, alfabet latin,
simbol matematika, juga .terdapat simbol-simbol lokal yang hanya bisa
dimengerti oleh kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Sedangkan komunikasi non
verbal adalah proses komunikasi dengan menggunakan kode non verbal.
Kode non
verbal biasa disebut bahasa isyarat atau bahasa diam (silent language), maupun
bahasa tubuh (body language).
Unsur-unsur
penting lainnya dalam komunikasi adalah dengan adanya
: sumber, pesan, media, penerima, efek dan umpan balik.
1. Sumber
Adalah pembuat
atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri
dari satu orang, tetapi bisa juga dalam kelompok misalnya partai, organisasi
atau lembaga. Sumber biasa disebut juga komunikator atau dalam bahasa
Inggrisnya disebut source, sender atau decoder.
2. Pesan
Adalah sesuatu
yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan
cara tatap muka atau melalui media komunikasi.
3. Media.
Media yang
dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan
dari sumber kepada penerima.
4. Penerima.
Penerima
adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa
terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima biasa disebut komunikan atau dalam
bahasa Inggris disebut audience atau receiver.
5. Efek
Efek atau
pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan
oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa tergantung
dari pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. (De Fleur, 1982)
6. Umpan Balik.
Adalah suatu
bentuk tanggapan balik dari penerima setelah memperoleh pesan yang diterima.
Dalam ilmu komunikasi juga dikenal beberapa macam tipe komunikasi. Joseph A. DeVito seorang professor komunikasi di City University of New
York dalam bukunya Communicology membagi komunikasi atas empat macam yaitu :
komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi publik dan
komunikasi massa.
1. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication)
Merupakan
proses komunikasi yang terjadi dalam diri individu atau dengan kata lain proses
berkomunikasi dengan diri sendiri.
2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
Merupakan
proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap
muka, seperti yang dinyatakan oleh Pace (1979) bahwa “Interpersonal
communication is communication involving two or more people in a face to face
setting”
3. Komunikasi Publik (Public Communication)
Sesuai
namanya, komunikasi publik menunjukkan suatu proses komunikasi di mana
pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan
khalayak yang lebih besar.
4. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi
massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana
pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya
massal melalui alat yang bersifat mekanis separti radio, televisi, surat kabar
dan film.
Seperti telah
dijelaskan bahwa pihak yang mengirim pesan kepada khalayak disebut komunikator.
Sebagai pelaku dalam proses komunikasi, komunikator memegang peranan yang
sangat penting terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi. Untuk mencapai
komunikasi yang efektif, seorang komunikator selain dituntut untuk mengenal
dirinya terlebih dahulu, maka ia juga harus memiliki kepercayaan (credibility),
daya tarik (attractiveness) dan kekuatan (power).
Faktor lain
yang menentukan berhasil tidaknya komunikasi adalah homophily, yakni
adanya kesamaan yang dimiliki oleh seorang komunikator dengan khalayaknya
misalkan dalam hal bahasa, pendidikan, agama, usia dan jenis kelamin.
Dalam berkomunikasi juga terdapat tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk
menciptakan kesesuaian, kesamaan, dan pemahaman yang sama tentang informasi,
ide, pemikiran dan sikap terhadap orang, pihak atau kelompok tertentu.
Untuk mencapai semuanya itu kita harus menempatkan setiap manusia dalam posisi
sentral, menghormati dan menghargainya secara proposional.